Nining Content Destinasi Umroh, informasi umroh dan haji, Kisah Inspiratif
Pohon Kurma yang Menangis: Kisah Mengharukan Cinta Mimbar kepada Rasulullah

Di tengah padang pasir Arabia yang gersang, tersimpan sebuah kisah yang menggetarkan hati setiap Muslim. Pohon Kurma yang Menangis: Kisah Mengharukan Cinta Mimbar kepada Rasulullah menjadi saksi bisu atas kemuliaan dan keagungan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini bukan sekadar cerita rakyat, melainkan sebuah mukjizat yang terekam dalam berbagai hadits shahih, menunjukkan bagaimana makhluk Allah, bahkan yang tidak bernyawa sekalipun, merasakan kedekatan dan cinta yang mendalam kepada Rasulullah SAW.
Awal mula kejadian ini bermula ketika masjid Nabawi masih sangat sederhana. Kala itu, Rasulullah SAW selalu berdiri bersandar pada sebatang pohon kurma kering saat menyampaikan khutbah kepada para sahabatnya. Seiring berjalannya waktu, jumlah jamaah yang mengikuti kajian Rasulullah semakin bertambah. Melihat kondisi ini, seorang sahabat bernama Tamim Ad-Dari mengusulkan untuk membuatkan mimbar khusus bagi Rasulullah agar lebih mudah terlihat saat berkhutbah.
Setelah mimbar selesai dibuat, untuk pertama kalinya Rasulullah SAW naik ke atas mimbar untuk berkhutbah. Pada saat itulah, terjadi peristiwa yang menakjubkan. Batang kurma yang biasa menjadi tempat bersandar Rasulullah tiba-tiba mengeluarkan suara tangisan yang memilukan, seperti anak kecil yang kehilangan ibunya. Suara tangisan ini begitu keras hingga terdengar ke seluruh penjuru masjid.
Para sahabat yang hadir di masjid tercengang menyaksikan kejadian tersebut. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana sebatang pohon kurma kering bisa menangis tersedu-sedan. Melihat hal ini, Rasulullah SAW segera turun dari mimbarnya dan menghampiri batang kurma tersebut. Dengan penuh kasih sayang, beliau memeluk dan mengusap-usap batang kurma itu, sebagaimana seorang ibu menenangkan anaknya yang sedang menangis.
Setelah mendapat belaian penuh kasih dari Rasulullah SAW, batang kurma itu perlahan-lahan berhenti menangis. Kemudian, Rasulullah SAW menjelaskan kepada para sahabat bahwa batang kurma itu menangis karena merindukan dan kehilangan tempat Rasulullah bersandar padanya. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana makhluk Allah, bahkan yang tidak bernyawa sekalipun, memiliki perasaan dan kecintaan yang mendalam kepada Rasulullah SAW.
Lebih lanjut, Rasulullah SAW menawarkan dua pilihan kepada batang kurma tersebut. Pilihan pertama adalah ditanam kembali sehingga bisa tumbuh menjadi pohon yang rindang, atau ditempatkan di surga. Dengan izin Allah, batang kurma itu memilih untuk ditempatkan di surga. Mendengar pilihan ini, Rasulullah SAW bersabda bahwa batang kurma tersebut telah memilih tempat yang lebih baik.
Kisah ini mengajarkan kepada kita beberapa hikmah yang sangat berharga. Pertama, mukjizat ini menjadi bukti nyata kerasulan Muhammad SAW. Bagaimana mungkin sebatang pohon kurma kering bisa menangis dan berkomunikasi jika bukan karena keistimewaan yang Allah berikan kepada kekasih-Nya? Kedua, kisah ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW adalah sosok yang penuh kasih sayang, tidak hanya kepada manusia tetapi juga kepada makhluk Allah lainnya.
Selain itu, peristiwa ini juga mengajarkan kita tentang keikhlasan dalam mencintai. Batang kurma tersebut mencintai Rasulullah SAW bukan karena mengharapkan imbalan, melainkan karena ketulusan dan kerinduan yang mendalam. Bahkan ketika ditawarkan untuk hidup kembali sebagai pohon yang rindang, ia lebih memilih surga yang menjanjikan kedekatan dengan Rasulullah SAW.
Di era modern ini, kisah batang kurma yang menangis menjadi pengingat bagi kita tentang bagaimana seharusnya mencintai Rasulullah SAW. Jika sebatang pohon kurma kering saja bisa menunjukkan cinta yang begitu dalam, sudah sepatutnya kita sebagai umatnya menunjukkan kecintaan yang lebih besar dengan cara mengikuti sunnahnya dan meneladani akhlaknya yang mulia.
Akhirnya, kisah ini akan terus menjadi inspirasi bagi setiap Muslim untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana batang kurma yang setia menemani dan merindukan Rasulullah, hendaknya kita juga senantiasa menjaga kecintaan dan kerinduan kepada beliau dengan cara mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam bishawab.
Q&A: Pohon Kurma yang Menangis: Kisah Mengharukan Cinta Mimbar kepada Rasulullah
Dalam Rangka Mendalami salah satu mukjizat Rasulullah SAW yang paling menyentuh, Q&A: Pohon Kurma yang Menangis: Kisah Mengharukan Cinta Mimbar kepada Rasulullah ini akan menjawab berbagai pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Muslim. Mari kita telusuri bersama jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seputar peristiwa menakjubkan ini.
Q: Kapan peristiwa pohon kurma menangis ini terjadi?
A: Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-7 atau ke-8 Hijriah di Masjid Nabawi, Madinah. Saat itu, jumlah jamaah yang mengikuti kajian Rasulullah SAW semakin bertambah, sehingga dibuatlah mimbar untuk memudahkan para jamaah melihat dan mendengar khutbah beliau dengan lebih jelas.
Q: Siapakah yang mengusulkan pembuatan mimbar untuk Rasulullah SAW?
A: Berdasarkan riwayat yang shahih, seorang sahabat bernama Tamim Ad-Dari RA yang mengusulkan pembuatan mimbar tersebut. Beliau melihat bahwa Rasulullah SAW perlu tempat yang lebih tinggi agar dapat dilihat oleh jamaah yang semakin banyak jumlahnya.
Q: Bagaimana suara tangisan pohon kurma itu?
A: Menurut berbagai riwayat hadits, suara tangisan batang kurma tersebut seperti tangisan anak kecil yang kehilangan ibunya. Suaranya begitu memilukan hingga terdengar ke seluruh penjuru masjid, membuat para sahabat yang hadir terheran-heran dan terharu.
Q: Mengapa pohon kurma itu bisa menangis?
A: Pohon kurma tersebut menangis karena merasa kehilangan dan rindu kepada Rasulullah SAW yang biasa bersandar padanya saat berkhutbah. Ini menunjukkan bagaimana makhluk Allah, bahkan yang tidak bernyawa, memiliki perasaan dan kecintaan yang mendalam kepada Rasulullah SAW.
Q: Apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika mendengar tangisan pohon kurma tersebut?
A: Melihat dan mendengar tangisan pohon kurma tersebut, Rasulullah SAW segera turun dari mimbar dan menghampirinya. Dengan penuh kasih sayang, beliau memeluk dan mengusap-usap batang kurma itu hingga tangisannya mereda, layaknya seorang ibu yang menenangkan anaknya.
Q: Pilihan apa yang ditawarkan Rasulullah SAW kepada pohon kurma tersebut?
A: Rasulullah SAW menawarkan dua pilihan: pertama, ditanam kembali sehingga bisa tumbuh menjadi pohon yang rindang, atau kedua, ditempatkan di surga. Dengan izin Allah, batang kurma tersebut memilih untuk ditempatkan di surga.
Q: Apakah kisah ini diriwayatkan dalam hadits yang shahih?
A: Ya, kisah ini diriwayatkan dalam berbagai hadits shahih, termasuk dalam Shahih Bukhari. Peristiwa ini disaksikan oleh banyak sahabat dan diriwayatkan melalui berbagai jalur yang dapat dipercaya.
Q: Apa hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini?
A: Terdapat banyak hikmah dari kisah ini, di antaranya: (1) Bukti nyata kerasulan Muhammad SAW, (2) Pembelajaran tentang ketulusan dalam mencintai, (3) Contoh kasih sayang Rasulullah terhadap semua makhluk, (4) Pengingat untuk meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.
Q: Bagaimana cara kita menerapkan pelajaran dari kisah ini dalam kehidupan sehari-hari?
A: Kita dapat menerapkannya dengan: (1) Meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW melalui pembelajaran dan pengamalan sunnahnya, (2) Mengembangkan kepekaan dan kasih sayang terhadap semua makhluk Allah, (3) Menjaga keikhlasan dalam beribadah dan mencintai Allah serta Rasul-Nya.
Q: Mengapa kisah ini masih relevan untuk masa kini?
A: Kisah ini tetap relevan karena mengajarkan nilai-nilai universal tentang cinta, kesetiaan, dan pengorbanan. Di era modern yang penuh dengan materialisme, kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya spiritual dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Q: Apa yang membuat kisah ini berbeda dari mukjizat Rasulullah lainnya?
A: Keunikan kisah ini terletak pada aspek emosionalnya yang mendalam. Berbeda dengan mukjizat lain yang seringkali bersifat fisik atau material, kisah ini menunjukkan dimensi spiritual dan emosional yang dapat menyentuh hati setiap Muslim.
“Itulah penjelasan singkat mengenai Pohon Kurma yang Menangis: Kisah Mengharukan Cinta Mimbar kepada Rasulullah, bagi anda yang membutuhkan info tentang umroh dan haji khusus bisa kontak kami Admin Zeintour authorized by Kemenag“