Nining Haji haji, haji furoda, haji khusus, lempar jumroh, Umroh
Tata Cara Melempar Jumrah Aqobah: Ritual Mengusir Setan dalam Ibadah Haji
Salah satu momen penting dalam ibadah haji adalah Tata Cara Melempar Jumrah Aqobah. Ritual ini menjadi simbol penting dalam perjalanan spiritual menuju Baitullah. Melempar jumrah bukan hanya sekedar melemparkan batu, tetapi memiliki makna yang begitu mendalam dan sakral bagi setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji.
Jumrah Aqobah merupakan salah satu dari tiga tumpukan batu yang harus dilempar oleh jemaah haji sebagai bagian dari ritual melontar jumrah. Tumpukan batu ini terletak di Mina, sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram di Mekah. Adapun dua tumpukan lainnya adalah Jumrah Ula dan Jumrah Wusta.
Ritual melempar jumrah ini memiliki akar sejarah yang sangat kuat dalam Islam. Ia berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS. Ketika Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah tersebut, setan berusaha menggodanya agar tidak patuh. Namun, Nabi Ibrahim kemudian melempari setan dengan batu hingga akhirnya setan pun lari tunggang-langgang.
Oleh karena itu, melempar jumrah menjadi simbol penting bagi setiap Muslim untuk mengusir setan dari dalam diri mereka. Setan diibaratkan sebagai godaan dan bisikan-bisikan negatif yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan dan kemaksiatan. Dengan melempar jumrah, seorang Muslim seolah-olah melakukan perlawanan terhadap setan yang selalu berusaha memalingkan manusia dari jalan yang benar.
Tata Cara Melempar Jumrah Aqobah
yang benar sangat penting untuk diperhatikan. Pertama, jemaah haji harus dalam keadaan suci, baik dari hadas besar maupun kecil. Kemudian, mereka harus melempar jumrah dengan tujuh butir kerikil yang masing-masing berukuran sebesar biji kedelai. Lemparan dilakukan dengan tangan kanan dan disertai dengan niat serta bacaan doa tertentu.
Waktu yang dianjurkan untuk melempar Jumrah Aqobah adalah setelah tergelincir matahari pada hari Nahar (10 Dzulhijjah) hingga sebelum terbenam matahari pada hari Tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah). Jemaah haji juga dianjurkan untuk melempar jumrah dengan khusyuk dan penuh keikhlasan, sambil menghadap ke arah kiblat.
Setelah selesai melempar jumrah, jemaah haji dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT, memohon ampunan atas segala dosa dan kekhilafan, serta meminta petunjuk agar senantiasa berada di jalan yang lurus. Mereka juga dapat melanjutkan ritual-ritual lain seperti menyembelih hewan kurban dan melakukan tawaf wada’ sebelum meninggalkan Mekah.
Tata Cara Melempar Jumrah Aqobah menjadi salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang tidak boleh ditinggalkan. Ia bukan hanya sekedar melempar batu, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam. Ritual ini menjadi pengingat bagi setiap Muslim untuk senantiasa waspada terhadap godaan setan dan berusaha mengusirnya dari dalam diri mereka. Dengan melaksanakan ritual ini dengan khusyuk dan penuh keikhlasan, semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dan kemudahan dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
“Itulah penjelasan singkat mengenai Tata Cara Melempar Jumrah Aqobah , bagi anda yang membutuhkan info tentang umroh dan haji khusus bisa kontak kami Admin Zeintour authorized by Kemenag“